Sri Mulyani perkirakan pembiayaan utang bisa ditekan Rp290 triliun

Pembiayaan utang pada 2023 lebih rendah Rp289,9 triliun dari target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Menteri Keuangan Sri Mulyani. Foto tangkapan layar Youtube @KemenkeuRI.

Pembiayaan utang pada 2023 lebih rendah Rp289,9 triliun dari target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang sebesar Rp696,3 triliun. Pembiayaan utang diproyeksi berada di kisaran Rp406,4 triliun atau 23,9% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). 

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan, nilai pembayaran tersebut turun 41,61% dari realisasi tahun 2022 yang tercatat sebesar Rp696 triliun. Sampai akhir tahun, kata dia, penerimaan masih cukup kuat dan belanja terpenuhi semua.

"Kami memperkirakan pembiayaan utang akhir tahun bisa diturunkan," kata Sri Mulyani dalam rapat kerja bersama Badan Anggaran DPR RI di Jakarta, Senin (10/7).

Sri menjelaskan, turunnya pembiayaan utang itu untuk mengantisipasi suku bunga dan risiko global yang naik. Oleh karena itu, Menkeu menyusun strategi menurunkan pembiayaan utang dan penerbitan utang. Agar Indonesia dalam posisi aman dan stabil.

Adapun realisasi pembiayaan utang pada semester I-2023 tercatat sebesar Rp166,5 triliun. Untuk penerbitan Surat Berharga Negara (SBN), Kementerian Keuangan memperkirakan sebesar Rp350 triliun dari target Rp712,9 triliun.