Starbucks ‘BPJS’ dan potensi besar pasar minuman kopi kemasan

Brand kopi Starbucks turut meramaikan pasar kopi dalam kemasan (ready to drink) demi menggaet lebih banyak konsumen.

Ilustrasi Alinea.id/Enrico P. W.

Jenama Starbucks sebagai kedai kopi asal Amerika Serikat yang mendunia belakangan kembali viral. Kopi dengan logo wanita berambut panjang ini hadir dalam kemasan kalengan yang tersedia di gerai-gerai ritel. Produk ini ramai diperbincangkan sebagai Starbucks versi 'BPJS' atau bisa diartikan kopi mahal dalam versi murah yakni Rp15.000-an. 

Beberapa konten kreator pun berlomba-lomba me-review minuman kaleng terbaru yang laris diburu ini. Seperti halnya akun Tiktok @diikadik yang turut menjajal rasa kopi dengan dua varian rasa yakni Mocha dan Espresso Latte itu.

“Esensi kopi yang dibikin baru seperti di kedai, enggak ada ya, ini beda. Lebih seperti kopi kalengan lainnya,” ujarnya yang mengaku sebagai penggemar setia kopi Starbucks ini. 

Ia mengaku biasa membeli kopi Starbucks tiga sampai empat kali seminggu sebelum berangkat ke kantor. Namun, kopi Starbucks kalengan seharga Rp15.000 atau lebih tepatnya Rp14.900 ini tetap terasa enak di lidahnya dan memiliki kekentalan yang pas. Dus, menurutnya, kopi ini pun layak ‘dipamerkan’ di sosial media.

Hal senada juga diulas akun Tiktok @mrsandhika. “Lidah aku enggak asing sama rasanya,” ungkapnya.