Stok batu bara meningkat, tidak perlu khawatir mati lampu

PLN bersama dengan Direktorat Jenderal Minerba setiap hari melakukan pemantauan pasokan batu bara.

Ilustrasi kapal pengangkut batu bara. Foto vesselfinder

Krisis batu bara di pembangkit sempat mengancam pasokan listrik 10 juta pelanggan PT PLN (Persero). Seiring dengan kebijakan pelarangan ekspor batu bara yang diambil pemerintah sejak 1 Januari 2022 stok batu bara yang mulanya kritis kini mulai kembali pulih.

Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Rida Mulyana mengatakan pemantauan stok batu bara PLN dilakukan setiap hari. Ada 17 Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang pasokan batu baranya terus dipelototi pemerintah karena kritis.

"Sampai tanggal hari ini, 18 Januari sudah membaik dan kita ada target sampai akhir Januari ini rata-rata di atas 20 hari operasi (HOP)," paparnya dalam konferensi pers, Selasa (18/1).

Rida menyebut PLN bersama dengan Direktorat Jenderal Minerba setiap hari melakukan pemantauan pasokan batu bara. Memastikan sudah ada jadwal pengiriman, ada tongkang, dan vessel ke PLTU.

Pengawasan dilakukan sejak di titik awal pengiriman, kapan bongkar muat di pelabuhan. Jika ada indikasi telat 1-2 hari, maka akan dilakukan rencana lain agar jangan sampai keterlambatan bongkar muat kemudian mempengaruhi HOP.