Subsidi LPG tertutup tahun ini? Banggar: Sangat berat

Mekanisme harus diubah menggunakan finger print, sehingga subsidi bisa diberikan langsung kepada penerima.

Ilustrasi. Foto Antara.

Ketua Badan Anggaran DPR RI Said Abdullah mengatakan, sangat berat memberlakukan skema subsidi tertutup untuk Liquified Petroleum Gas (LPG) tahun ini, meski di dalam tiga tahun terakhir pemerintah sudah melakukan pilot projek di beberapa daerah.

Menurutnya, sudah belasan tahun penyaluran subsidi dilakukan secara terbuka. Said menyebut mekanisme harus diubah menggunakan finger print, sehingga subsidi bisa diberikan langsung kepada penerima tidak lagi pada komoditas.

"Berat, sangat berat (berlakukan subsidi tertutup tahun ini). Kalau sudah sempurna Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), gak cukup DTKS, tapi juga fingerprint," paparnya dalam acara Energy Corner, Senin (14/3).

Pada pertengahan tahun ini, kata Said, setidaknya akan dilakukan penyempurnaan DTKS. Setelah DTKS disempurnakan menurutnya fingerprint saja tidak cukup, untuk jangka panjang perlu menggunakan biometrik melalui retina mata.

"Jangka panjang pakai retina mata, pilihan pemerintah berikan subsidi. Gak ke komoditi tapi langsung ke yang berhak," jelasnya.