Terjebak pinjaman online, masa depan Gen Z terancam

Pinjaman online yang berbunga tinggi berpotensi membuat utang Gen Z kian menumpuk.

Ilustrasi Alinea.id/Aisya Kurnia.

Mata Rina (56) sembab. Musababnya adalah masalah yang membelit anak bungsunya bernama Heru (25) yang terlilit pinjaman online. Awalnya, ibu tiga anak ini tidak mengetahui bahwa anaknya yang juga telah bekerja itu mengajukan pinjaman pada salah satu platform financial technology (fintech) peer to peer (P2P) lending.

“Pinjamnya sekitar bulan Mei lalu, sekitar Rp3 juta, tapi pas bilang ke saya tagihan utangnya ternyata udah sampai Rp13 juta,” isaknya saat berbincang dengan Alinea.id, beberapa waktu lalu.

Usut punya usut, Heru mengaku meminjam uang untuk membeli tiket band Coldplay pada Mei lalu yang akan diberikan untuk kekasihnya. Heru sendiri mengaku tidak ikut menonton konser band asal Inggris yang bakal manggung di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta pada Rabu, 15 November 2023 mendatang.

Heru, kata sang ibunda, hanya ingin membuat kekasihnya senang. Pasalnya, kesempatan Coldplay konser di tanah air terbilang langka. Karenanya, meski harga tiket mahal dan sulit diburu, Heru memaksakan untuk membeli tiket dengan berutang. Dalam waktu singkat, tagihan utang pun datang dan ia belum sanggup membayar. Alhasil, gali lubang tutup lubang utang pun dilakukan hingga akhirnya jumlah utang melonjak jadi Rp13 juta.

“Saya tetap enggak tega, meski dimarahin sama kakak-kakak dan ayahnya tetap aja suami saya bayar utang itu, daripada dia stres,” tambah Rina.