Transaksi daring diperkirakan capai US$11,3 miliar pada 2021

Penjualan e-commerce di Indonesia, berpeluang besar  tumbuh hingga 300% pada 2021.

Warga desa beraktivitas menjadi

Potensi transaksi daring di Indonesia masih sangat menggiurkan, setidaknya sampai 2021. Jumlah pembeli daring diperkirakan meningkat hampir dua kali
lipat dibanding  2015, yakni sebesar 22,2 juta pembeli menjadi 38,34 juta pembeli daring pada 2021. 

Peneliti INDEF, Bhima Yudhistira Adhinegara, memprediksi nilai dari penjualan transaksi daring pada 2021 meningkat sekitar 300% dibandingkan 2015, yaitu US$4,61 miliar, menjadi US$11,32 miliar pada 2021. "Artinya, pasar transaksi daring di Indonesia masih sangat potensial menjanjikan keuntungan yang besar dalam
beberapa tahun mendatang," kata dia dalam risetnya.

Secara sektoral, tambahan investasi di sektor informasi dan komunikasi paling berpengaruh terhadap sektor informasi dan komunikasi (pertumbuhan sebesar 18,88%), pengadaan air, pengelolaan sampah, limbah, dan daur ulang (3,29%), dan jasa perusahaan (2,05%).

Sedangkan dampak ke perdagangan belum terlalu besar, hanya sebesar 0,05%. Hal ini disebabkan  masih kecilnya porsi e-commerce terhadap total perdagangan.

Pada  2016, porsi perdagangan online menyumbang tidak lebih dari 1% terhadap total ritel (survei AC Nielsen, 2017). Begitupun dengan sektor industri pengolahan yang tidak terlalu berdampak signifikan dari adanya investasi di e-commerce. Hal ini bisa dijadikan indikasi awal dari belum banyaknya e-commerce yang menyerap produk-produk dalam negeri.