Utang luar negeri Indonesia bengkak jadi lebih Rp6.000 triliun

Pertumbuhan utang didorong oleh kenaikan utang luar negeri bank sentral dan sektor swasta.

Ilustrasi. Foto Pixabay.

Utang luar negeri Indonesia meningkat sebesar 3,7% menjadi US$423,1 miliar atau lebih Rp6.000 triliun (kurs Rp14.200 per dolar AS) pada akhir kuartal III-2021. Adapun secara kuartal utang tumbuh 2%.

Pertumbuhan utang didorong oleh kenaikan utang luar negeri bank sentral dan sektor swasta. Utang luar negeri bank sentral naik sebesar US$6,3 miliar menjadi US$9,1 miliar pada kuartal III-2021. Sementara utang luar negeri swasta naik 0,2% (yoy) pada triwulan III-2021.

Sebaliknya, utang luar negeri pemerintah yang pada triwulan III-2021 mencapai US$205,5 miliar atau naik 4,1% (yoy), tumbuh lebih rendah dari triwulan sebelumnya yang mencapai 4,3%. 

"Kenaikan utang luar negeri Indonesia terjadi karena pembayaran neto pinjaman seiring lebih tingginya pinjaman yang jatuh tempo dibandingkan penarikan pinjaman," kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia Erwin Haryono melalui pernyataan resmi, Senin (15/11).

Erwin menjelaskan, utang luar negeri pemerintah senantiasa dikelola secara hati-hati, kredibel, dan akuntabel. Diutamakan untuk mendukung belanja prioritas pemerintah, termasuk kelanjutan upaya mengakselerasi program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) akibat pandemi Covid-19.