Bersihkan Makassar dari "Pekat", Dinsos tertibkan gepeng dan anak jalanan

Dinsos Kota Makassar tengah gencar berpatroli menindak penyakit masyarakat (Pekat) dengan menertibkan gepeng, anak jalanan dan gelandangan.

Petugas Dinsos saat menertibkan anak jalanan dan gepeng di Kota Makassar. Sumber: instagram.com/dinsos.kotamakassar

Dinas Sosial (Dinsos) Kota Makassar tengah gencar berpatroli menindak penyakit masyarakat (Pekat) dengan menertibkan gepeng, anak jalanan dan gelandangan. Hal ini dilakukan utamanya karena jumlah mereka semakin meningkat menjelang bulan Ramadan.

Kepala Dinsos Kota Makassar, Aulia Arsyad mengatakan, Makassar masih menjadi primadona bagi anak jalanan dan gepeng. Kebanyakan dari mereka berasal dari Kabupaten Maros dan Gowa.

“Mereka dari Maros dan Gowa karena dianggap warga Makassar itu suka memberi. Untuk antisipasi maka kita gencar patroli,” kata Aulia dalam keterangannya, Selasa (22/3).

Ia menambahkan, penghasilan dari anak jalanan maupun gepeng ini bisa mencapai Rp300 ribu per harinya. Fakta tersebut ia dapatkan ketika menginterogasi mereka di sela-sela penertiban.

“Contoh itu kemarin di perlimaan simpang lima bandara itu Rp300 ribu per hari dia dapat. Jadi hebat juga karena ngekos dekat-dekat situ dia di daerah Maros,” jelas Aulia.