Invasi imigran menghantui Amerika Serikat

Iring-iringan imigran asal Honduras, Guatemala, dan El Salvador tengah bergerak mencapai Amerika Serikat.

Konvoi ribuan imigran dari Amerika Tengah, pada rute menuju Amerika Serikat, melakukan perjalanan ke San Pedro Tapanatepec dari Arriaga, Meksiko, Sabtu (27/10). ANTARA FOTO/REUTERS/Ueslei Marcelino

Iring-iringan yang terdiri dari ribuan imigran Amerika Tengah tengah bergerak menuju perbatasan Amerika Serikat-Meksiko untuk mencari suaka. Menimpali hal ini, Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengirim 5.200 pasukan ke kawasan perbatasan. 

Pasukan yang tergabung dalam operasi Faithful Patriot ini akan menjaga kawasan perbatasan di negara bagian Texas, Arizona, dan California dari apa yang disebut Trump sebagai "invasi" imigran. 

Pengerahan prajurit ini menambah jumlah 2.100 personel Garda Nasional yang sudah ada di perbatasan atas permintaan Trump pada April lalu.

Iring-iringan imigran tersebut sempat beristirahat di Juchitan, selatan Meksiko, saat menunggu hasil diskusi perwakilan mereka dengan otoritas setempat mengenai peminjaman bus. Namun karena otoritas menolak, para imigran harus kembali berjalan kaki. 

Pada Rabu (31/10), otoritas Meksiko menyatakan mereka tidak menyetujui perihal penyediaan 12 bus untuk mengantar sekitar 4.000 orang ke Kota Meksiko.