Darurat malnutrisi anak di Yaman

Perang selama tiga setengah tahun di Yaman telah mendorong negara termiskin di Timur Tengah itu ke ambang kelaparan. 

Seorang perawat merawat seorang anak lelaki yang terinfeksi difteria di rumah sakit al-Sabeen di Sanaa, Yaman, Minggu (21/10). ANTARA FOTO/REUTERS/Khaled Abdullah

Banyak anak-anak di Yaman meninggal akibat malnutrisi. Direktur UNICEF Timur Tengah Geert Cappelaere mengatakan, perang selama tiga setengah tahun telah mendorong negara termiskin di Timur Tengah itu ke ambang kelaparan. 

PBB mencatat ada 1,8 juta anak mengalami malnutrisi di Yaman dan lebih dari 400 ribu sekarat. Hasilnya, tubuh mereka menjadi kurus seperti tengkorak akibat kekurangan massa otot.

"Kami memiliki bukti bahwa hari ini di Yaman setiap 10 menit seorang anak di bawah usia 5 tahun sekarat akibat penyakit yang dapat dicegah dan malnutrisi parah," jelas Cappelaere.

Tidak hanya malnutrisi, lanjut Cappelaere, penyakit-penyakit yang dapat dicegah melalui vaksinasi juga mengancam hidup anak-anak di Yaman. Hingga hari ini, tidak lebih dari 40% anak di Yaman telah divaksinasi.

Campak, kolera, dan difteri merupakan penyakit berbahaya dan dapat membunuh anak-anak terutama mereka yang berusia di bawah lima tahun dan diperparah dengan kondisi malnutrisi.