3 orang tewas dalam protes UU Kewarganegaraan antimuslim di India

CAA menawarkan kewarganegaraan India bagi imigran ilegal nonmuslim dari Afghanistan, Bangladesh, dan Pakistan.

Unjuk rasa menentang Daftar Warga Nasional (NRC) dan UU kewarganegaraan baru, di Kalkuta, India, Kamis (19/12). ANTARA FOTO/REUTERS/Rupak De Chowdhuri

Tiga orang tewas di India dan ribuan lainnya ditahan di tengah demonstrasi menentang UU Kewarganegaraan baru yang kontroversial. Protes pada Kamis (19/12) tetap berlangsung meski diberlakukan larangan menggelar aksi di beberapa bagian di ibu kota dan di seluruh Negara Bagian Uttar Pradesh dan Karnataka.

UU baru yang bernama resmi Citizenship Amendment Act (CAA) menawarkan kewarganegaraan bagi imigran ilegal nonmuslim dari Afghanistan, Bangladesh, dan Pakistan.

Pemerintahan nasionalis Hindu pimpinan PM Narendra Modi mengatakan bahwa UU tersebut bertujuan untuk melindungi umat agama minoritas yang melarikan diri dari penganiayaan di Afghanistan, Bangladesh, dan Pakistan yang mayoritas muslim.

Protes anti-UU Kewarganegaraan yang baru telah berlangsung berhari-hari, membuat Menteri Dalam Negeri India menyerukan rapat darurat untuk membahasnya.

Teranyar, puluhan ribu orang turun ke jalan-jalan di berbagai kota di seluruh negeri pada Kamis. Ada pun dua orang tewas di Kota Mangalore setelah petugas melepas tembakan ke arah demonstran yang diduga berusaha membakar sebuah kantor polisi.