China: WHO sebut tak ada bukti Covid-19 dibuat di lab

China menekankan bahwa WHO telah berkali-kali mengatakan tidak ada bukti bahwa SARS-CoV-2 dibuat di laboratorium.

Pantulan seorang pria memakai masker di kaca spion sepeda listrik setelah lockdown akibat Covid-19 dicabut di Wuhan, China, pada Selasa (14/4). ANTARA FOTO/REUTERS/Aly Song

Kementerian Luar Negeri China pada Kamis (16/4) menegaskan bahwa Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menyatakan, tidak ada bukti SARS-CoV-2, virus yang menyebabkan Covid-19, dibuat di laboratorium.

Juru bicara Kemlu China Zhao Lijian membuat pernyataan tersebut untuk membantah desas-desus yang menyebut bahwa virus itu berasal dari sebuah laboratorium di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, tempat  pertama kali terdeteksi.

"WHO telah berkali-kali mengatakan tidak ada bukti bahwa SARS-CoV-2 dibuat di laboratorium," tegas dia dalam sebuah pengarahan media.

Pernyataan Zhao datang setelah pada Rabu (15/4), Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan pada bahwa pemerintahnya sedang menyelidiki kemungkinan virus tersebut berasal dari labotorium di Wuhan.

"Kami sedang melakukan penyelidikan menyeluruh terhadap situasi mengerikan yang terjadi ini," tutur Trump dalam konferensi pers di Gedung Putih.