sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

China: WHO sebut tak ada bukti Covid-19 dibuat di lab

China menekankan bahwa WHO telah berkali-kali mengatakan tidak ada bukti bahwa SARS-CoV-2 dibuat di laboratorium.

Valerie Dante
Valerie Dante Jumat, 17 Apr 2020 14:27 WIB
China: WHO sebut tak ada bukti Covid-19 dibuat di lab

Kementerian Luar Negeri China pada Kamis (16/4) menegaskan bahwa Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menyatakan, tidak ada bukti SARS-CoV-2, virus yang menyebabkan Covid-19, dibuat di laboratorium.

Juru bicara Kemlu China Zhao Lijian membuat pernyataan tersebut untuk membantah desas-desus yang menyebut bahwa virus itu berasal dari sebuah laboratorium di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, tempat  pertama kali terdeteksi.

"WHO telah berkali-kali mengatakan tidak ada bukti bahwa SARS-CoV-2 dibuat di laboratorium," tegas dia dalam sebuah pengarahan media.

Pernyataan Zhao datang setelah pada Rabu (15/4), Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan pada bahwa pemerintahnya sedang menyelidiki kemungkinan virus tersebut berasal dari labotorium di Wuhan.

"Kami sedang melakukan penyelidikan menyeluruh terhadap situasi mengerikan yang terjadi ini," tutur Trump dalam konferensi pers di Gedung Putih.

Mengutip sejumlah sumber anonim di pemerintahan AS, Fox News pada Rabu melaporkan, virus tersebut awalnya dikembangkan di sebuah laboratorium di Wuhan sebagai upaya China untuk menunjukkan bahwa kemampuan mereka untuk mengidentifikasi virus melampaui AS.

Lebih lanjut, laporan itu menyebutkan bahwa akibat lemahnya standar keselamatan di laboratorium itu, seseorang terinfeksi dan kemudian menularkannya di pasar terdekat, tempat pertama kali virus mulai menyebar.

Pada Februari, Wuhan Institute of Virology telah menepis desas-desus bahwa virus tersebut awalnya dibuat di salah satu laboratorium mereka.

Sponsored

Dalam sebuah wawancara dengan Fox News, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo menuturkan bahwa faktanya, fasilitas Wuhan Institute of Virology terletak dekat dengan pasar di mana virus tersebut pertama kali terdeteksi.

"Kami benar-benar membutuhkan pemerintah Tiongkok untuk membuka diri dan membantu menjelaskan bagaimana sebenarnya virus itu dapat menyebar," kata Pompeo. "Pemerintah China perlu berterus terang."

Sejauh ini belum diketahui secara pasti asal muasal SARS-CoV-2. Konsensus peneliti menyatakan bahwa virus berasal dari kelelawar yang dijual bebas di pasar hewan di Wuhan. (Reuters dan The Star)

Berita Lainnya
×
tekid