Cuaca berawan, harga timun di Tokyo naik 70%

Sejak 27 Juni, Tokyo hanya mendapat sinar matahari selama kurang dari tiga jam per harinya.

Ilustrasi / Pixabay

Cuaca berawan dan suhu dingin yang melanda Tokyo dalam beberapa pekan terakhir berimbas pada naiknya harga timun hingga 70%.

Sejak 27 Juni, Tokyo hanya mendapat sinar matahari selama kurang dari tiga jam per harinya. Menurut Badan Meteorologi Jepang (JMA), durasi itu terendah sejak 1961.

Kurangnya sinar matahari dan suhu dingin memengaruhi pertanian di sebagian besar kepulauan Jepang. Menurut Kementerian Pertanian, Kehutanan dan Perikanan Jepang, harga mentimun telah melonjak hingga 70%, sementara sayuran lain juga mengalami kenaikan dua digit di pusat grosir Tokyo.

Tetapi tidak semua sayuran merasakan dampak negatif dari cuaca buruk tersebut. Pasalnya, bawang merah, lobak putih dan wortel yang mayoritas tumbuh di Hokkaido justru mengalami penurunan harga karena pulau itu mendapat tingkat sinar matahari yang lebih normal.

Penyebab cuaca yang lebih dingin dan curah hujan tinggi adalah antisiklon di Laut Okhotsk, di lepas pantai timur Rusia, yang telah mendorong udara dingin dan lembab ke Jepang.