Gastrodiplomasi RI: Saat rendang kalah pamor dibanding kimchi dan tom yam

Upaya pemerintah membangun kecintaan terhadap Indonesia lewat kuliner masih minim.

Ilustrasi gastrodiplomasi. Alinea.id/Dwi Setiawan

Sembari rebahan di sofa, Caca Anastya asyik mengunyah makanan ringan. Sementara tangannya sibuk mengambil makanan, mata dara berusia 18 tahun itu terpaku pada layar televisi. Di layar, sebuah drama Korea sedang diputar. 

"Ini saya sudah makan," teriaknya kegirangan tatkala potongan scene dalam drama Korea itu menampilkan kimchi, makanan khas Korea yang rasanya super pedas.

Seperti kebanyakan generasi milenial Indonesia, Caca keranjingan K-Pop dan rajin menonton drama Korea. Kecintaan terhadap makanan Korea datang belakangan. 

"Tidak susah mencarinya (makanan Korea) karena di mal-mal besar pasti ada," ujar Caca saat berbincang dengan Alinea.id di kediamanya di kawasan Sunter, Jakarta Timur, Senin (27/7) sore.

Meski menyukai makanan Korea, Caca mengatakan, masakan Indonesia tetap nomor satu. Itulah kenapa ia mengambil jurusan manajemen kuliner di salah satu kampus di Jakarta. "Masakan kita itu kaya rasa. Enak dan gurih," kata Caca.