HRW: Ratusan anak di Irak disiksa akibat dugaan afiliasi dengan ISIS

Sekitar 1.500 anak ditahan oleh pemerintah federal dan Pemerintah Wilayah Kurdi di Irak karena diduga memiliki hubungan dengan ISIS.

Ilustrasi / Pixabay

Hingga akhir 2018, sekitar 1.500 anak-anak ditahan oleh pemerintah federal dan Pemerintah Wilayah Kurdi (KRG) di Irak karena diduga memiliki hubungan dengan ISIS.

Hal itu diungkapkan dalam laporan setebal 53 halaman berjudul "'Everyone Must Confess': Abuses against Children Suspected of ISIS Affiliation in Iraq" yang menyatakan bahwa anak-anak kerap ditangkap dan disiksa secara sewenang-wenang sebagai upaya mendapatkan pengakuan dari mereka.

"Anak-anak yang dituduh berafiliasi dengan ISIS ditahan, seringkali disiksa, dan diadili, terlepas dari tingkat keterlibatan mereka dengan kelompok itu," kata Direktur Advokasi Hak Anak untuk HRW Joe Becker.

HRW mendesak agar pemerintah federal dan KRG mengubah UU antiterorisme untuk mengakhiri penahanan semacam itu, menegaskan bahwa mereka telah melanggar hukum internasional.

Kelompok hak asasi manusia itu menekankan bahwa hukum internasional mengakui anak-anak yang direkrut oleh kelompok bersenjata harus direhabilitasi dan diintegrasikan kembali ke masyarakat.