India dan Turki tegang akibat pernyataan Presiden Erdogan

India telah memanggil Duta Besar Turki Sakir Ozkan Torunlar pada Senin (17/2) untuk menyampaikan protes diplomatik.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. Instagram/@rterdogan

India memanggil Duta Besar Turki pada Senin (17/2), untuk mengajukan protes diplomatik atas pernyataan Presiden Recep Tayyip Erdogan tentang Kashmir sekaligus memperingatkan bahwa hal itu akan berpengaruh pada hubungan bilateral kedua negara.

Selama kunjungannya ke Pakistan pekan lalu, Presiden Erdogan mengatakan bahwa situasi di Kashmir yang dikelola India memburuk akibat perubahan besar yang diperkenalkan New Delhi di wilayah mayoritas muslim tersebut. Erdogan juga menegaskan solidaritas Turki bagi masyarakat Kashmir.

India, yang menganggap seluruh Kashmir sebagai bagian integral wilayahnya, mengatakan kepada Dubes Turki Sakir Ozkan Torunlar bahwa pernyataan Erdogan tidak menunjukkan pemahamannya tentang sejarah perselisihan Kashmir.

"Ini hanyalah satu contoh lagi dari pola Turki yang campur tangan dalam urusan internal negara-negara lain. Sama sekali tidak dapat diterima," ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri India Raveesh Kumar.

India mencabut otonomi Kashmir yang dikelolanya pada Agustus 2019 dan menempatkan wilayah itu langsung di bawah pemerintahan federal sebagai cara untuk mengintegrasikan sepenuhnya Kashmir ke India dan memadamkam pemberontakan.