Konflik Kashmir: Lebih dari 100 orang terluka

Angka tersebut didapat dari data dua rumah sakit terbesar di Jammu dan Kashmir.

Warga Kashmir mengendarai skuter melewati sejumlah toko tutup yang dipenuhi grafiti saat pemberlakuan pembatasan pascapencabutan status khusus Jammu dan Kashmir, di Srinagar, Selasa (20/8). ANTARA FOTO/REUTERS/Adnan Abidi

Setidaknya 152 orang menderita luka-luka akibat gas air mata dan peluru pelet di Kashmir sejak pasukan keamanan India melancarkan tindakan keras bulan ini. Demikian data yang didapat dari dua rumah sakit utama di wilayah itu.

Data menunjukkan 152 orang dilaporkan dilarikan ke Sher-i-Kashmir Institute of Medical Sciences dan Shri Maharaj Hari Singh Hospital akibat terkena peluru pelet dan gas air mata antara 5-21 Agustus.

Pemerintah India telah mengerahkan polisi paramiliter tambahan, melarang pertemuan publik dan memblokir jaringan seluler dan internet untuk mencegah protes skala besar setelah mereka mencabut status khusus Jammu dan Kashmir pada 5 Agustus.

Meski coba diredam, namun protes sporadis tetap ada. Massa dilaporkan melempar batu, mendorong tindakan pembalasan oleh pasukan keamanan.

Pemerintah, yang belum memberikan angka korban dalam protes sporadis, mengatakan bahwa tidak ada kematian dalam demonstrasi yang berlangsung bulan ini. Sejak pemberontakan bersenjata meletus pada 1989 di Jammu dan Kashmir, lebih dari 50.000 orang dilaporkan telah tewas.