Korban tewas akibat Topan Hagibis di Jepang jadi 35 orang

Hagibis pertama kali mendarat di Pulau Honshu dengan kecepatan angin hingga 216 kilometer per jam pada Sabtu (12/10).

Warga lokal diselamatkan Pasukan Bela Diri Jepang dari wilayah terdampak banjir akibat Topan Haigibis di Kakuda, Prefektur Miyagi, Minggu (13/10). ANTARA FOTO/Mandatory credit Kyodo/via REUTERS

Topan Hagibis, siklon terburuk yang menghantam Jepang dalam beberapa dekade terakhir memicu tanah longsor dan banjir, meninggalkan jejak kehancuran di sejumlah wilayah. 

Hingga Minggu (13/10) malam waktu setempat, setidaknya 35 orang dipastikan tewas di 11 prefektur, sementara 17 lainnya hilang. Sebanyak 177 orang terluka tersebar di 28 prefektur.

Dalam pertemuan kabinet darurat pada Minggu, Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe mengatakan bahwa total 110.000 petugas yang terdiri dari polisi, pemadam kebakaran, petugas penjaga pantai dan personel Pasukan Bela Diri telah dimobilisasi untuk melakukan operasi pencarian dan penyelamatan.

"Saya meminta warga Jepang untuk tetap waspada terhadap tanah longsor dan banjir akibat luapan air sungai," kata PM Abe.

Dia berjanji akan mengerahkan segala upaya untuk memulihkan daya listrik, air dan layanan transportasi.