Korea Selatan terus berburu video porno

Video spy cam dan revenge porn menjadi target utama.

Ilustrasi / Pixabay

Pemerintah Korea Selatan membentuk tim yang bertugas menghabiskan hari-hari mereka memburu video porno di dunia maya. Mereka merupakan pasukan garis depan dari upaya Seoul menindak video spy cam yang kebanyakan mengekspos wanita.

Unit pemantauan kejahatan seks digital yang beranggotakan 16 orang itu dibentuk pada musim gugur ini oleh Komisi Standar Komunikasi Korea (KCSC). Mereka memiliki misi berburu dan menghapus video porno yang diunggah tanpa persetujuan. Tim itu beroperasi selama 24 jam sehari.

Fenomena spy cam, atau dikenal sebagai "molka" di Korea Selatan, sebagian besar digunakan oleh pria untuk diam-diam merekam perempuan di sekolah, toilet dan tempat umum lainnya.

Selain menargetkan video spy cam, gugus tugas itu juga memburu video revenge porn yang merupakan video seks pribadi yang direkam dan dibagikan tanpa izin. Biasanya video jenis ini disebarluaskan oleh mantan pasangan yang memiliki niat jahat.

Salah satu contoh kasus revenge porn teranyar melibatkan bintang K-Pop, Jung Joon-young, yang ditangkap pada Maret dengan tuduhan merekam dan mendistribusikan video seks ilegal tanpa persetujuan dari pasangannya. Dia dijadwalkan untuk menerima putusan pengadilan dalam persidangan pada pekan depan, di mana jaksa menuntut hukuman tujuh tahun penjara.