Marah, Korut kembali ancam pertarungan nuklir

Korea Utara mengaku tak akan mengemis untuk berdialog dengan Amerika Serikat. Jika diplomasi gagal, maka pertarungan nuklir mungkin terjadi.

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un berjabat tangan dengan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Mike Pompeo, Rabu (9/5), dalam foto yang disiarkan oleh Pusat Agensi Berita Korea Utara, Kamis (10/5), di Pyongyang./ Antarafoto

Pejabat senior Korea Utara (Korut) Choe Son-hui menyebut komentar wakil presiden Amerika Serikat (AS) sebagai hal “bodoh”. Itu menunjukkan ketidakpastian pertemuan antara pemimpin Korut Kim Jong-un dan Presiden AS Donald Trump.

“Pyongyang tidak akan mengemis untuk berdialog,” kata Choe dilansir BBC. “Kita memperingatkan pertarungan nuklir jika diplomasi gagal,” ancamnya.

Beberapa hari terakhir, kedua belah pihak saling bersitegang mengenai konferensi tingkat tinggi (KTT) antara Trump dan Kim pada 12 Juni mendatang yang dijadwalkan di Singapura.

Pyongyang bersikeras mereka tidak akan memberikan senjata nuklir secara sepihak. Namun, Trump menegaskan Korut harus memenuhi persyaratan yang diajukan AS jika perundingan ingin tetap digelar.

Choe merupakan diplomat yang kerap aktif dalam interaksi dengan AS dalam beberapa dekade terakhir. “Pence telah membuat pernyataan tidak layak di media beberapa hari terakhir, termasuk komentarnya tentang Korut akan bernasib seperti Libya,” terang Choe dilansir dari kantor berita KCNA.