Lagi, seorang wali kota di Filipina tewas ditembak

Pembunuhan Ferdinand Bote terjadi selang sehari setelah Wali Kota Tanauan Antonio Halili ditembak saat menghadiri sebuah acara.

Ilustrasi penembakan / Pexels

Pembunuhan terhadap wali kota di Filipina kembali terjadi. Itu hanya berselang sehari setelah pembunuhan terhadap wali kota lainnya.

Kedua peristiwa itu menjadikan Filipina sebagai 'ibu kota pembunuhan di Asia'.

Wali Kota General Tinio, Ferdinand Bote, dibunuh saat dia keluar dari kompleks kantor pemerintahan dengan kendaraan. Dia ditembak seorang pria yang menggunakan sepeda motor. Si penembak meletuskan pistolnya berulang kali dari jarak dekat. Pelaku pun berhasil melarikan diri. Insiden penembakan yang terjadi pada Selasa (3/7) di Provinsi Nueva Ecija terekam kamera CCTV.

Sebelumnya pada Senin (2/7), Wali Kota Antonio Halili ditembak oleh penembak jitu saat menyanyikan lagu kebangsaan dalam sebuah upacara bendera di Balai Kota Tanuan. Video yang merekam insiden itu menunjukkan Halili langsung jatuh setelah ditembak sekali.

Senator oposisi Antonio Trillanes IV mengungkapkan pembunuhan itu merupakan dampak 'budaya kekerasan' yang digaungkan Presiden Rodrigo Duterte. “Kini tidak ada orang yang bisa merasa aman saat ini,” kata Trillanes.