Pemilu paruh waktu Filipina, upaya Duterte langgengkan kekuasaan

Pemungutan suara akan ditutup pada Senin pukul 18.00 waktu setempat dan hasilnya dijadwalkan diumumkan pada Jumat (17/5).

Presiden Filipina Rodrigo Duterte. Facebook/Rody Duterte

Warga Filipina melakukan pemungutan suara dalam pemilu paruh waktu hari ini. Pemungutan suara itu diperkirakan dapat memperkuat cengkeraman kekuasaan Presiden Rodrigo Duterte.

Masyarakat akan memberikan suara untuk menentukan siapa yang duduk di kursi majelis tinggi dan majelis rendah yakni senat dan DPR, Senin (13/5). Selama ini, senat banyak berfungsi sebagai benteng dalam melawan sejumlah kebijakan kontroversial Duterte.

Secara internasional, Duterte dikenal sebagai pemimpin kejam dengan omongan kasar. Namun, dia masih sangat populer di kalangan warga Filipina yang muak dengan kebobrokan negara itu dan para pemimpin sebelumnya yang gagal memperbaikinya.

Duterte ingin mengembalikan hukuman mati bagi kejahatan terkait narkoba sebagai bagian dari upayanya menindak keras penggunaan narkotika. Sejauh ini ribuan penjual dan pengguna narkoba tewas lewat eksekusi ekstra yudisial. Visi Duterte untuk menindak keras kejahatan merupakan kunci kemenangannya dalam Pemilu 2016.

Para pemilih memadati sejumlah tempat pemungutan suara di Manila yang dibuka pada pukul 06.00 waktu setempat. Sekitar 61.000 warga terdaftar untuk memberikan suara dalam pemilu paruh waktu kali ini.