PM India bantah UU Kewarganegaraan baru antimuslim

PM Modi menekankan bahwa pemerintahannya melakukan reformasi tanpa bias agama.

Kanselir Jerman Angela Merkel dan Perdana Menteri India Narendra Modi saat memberikan penghormatan di memorial Mahatma Gandhi, Jumat (1/11). ANTARA FOTO/India's Press Information Bureau/Handout via REUTERS

Setelah demonstrasi anti-UU Kewarganegaraan yang dicap antimuslim berlangsung berhari-hari dan tidak jarang mematikan, giliran Perdana Menteri India Narendra Modi memimpin reli pada hari Minggu (22/12) di ibu kota.

Pemilihan lokal di New Delhi pada awal tahun depan akan menjadi ujian pemilu pertama bagi Partai Bharatiya Janata (BJP) pimpinan Modi di tengah penolakan atas UU Kewarganegaraan yang bernama resmi Citizenship Amendment Act (CAA).

Ribuan orang dilaporkan ambil bagian dalam reli yang dipimpin Modi, di mana dia menuduh oposisi mendistorsi fakta untuk memicu protes anti-UU Kewarganegaraan.

"UU ini tidak berdampak pada 1,3 miliar warga India, dan saya jamin kepada warga muslim India bahwa UU ini tidak akan mengubah apa pun," kata Modi, menambahkan bahwa pemerintahannya melakukan reformasi tanpa bias agama.

"Kami tidak pernah bertanya kepada siapa pun apakah mereka pergi ke kuil atau masjid ketika menyangkut penerapan skema kesejahteraan."