PM Inggris salahkan parlemen atas kekacauan Brexit

Parlemen Inggris telah dua kali menolak draf Brexit yang diajukan PM Theresa May.

Ilustrasi / Pixabay

Perdana Menteri Inggris Theresa May mengajukan permintaan perpanjangan waktu selama tiga bulan untuk Brexit dan menyalahkan anggota parlemen atas kekacauan ini.

Setelah kerap kali berjanji bahwa Brexit akan berlangsung tepat waktu yakni pada 29 Maret 2019, May akhirnya tunduk pada kenyataan bahwa dia gagal mendapatkan dukungan parlemen untuk draf Brexit miliknya.

Permintaan perpanjangan tenggat Brexit dinilai sebagai pengakuan kegagalan pribadi yang datang dari PM yang saat pertama menjabat pernah berjanji akan melaksanakan hasil referendum pada 2016.

Namun, saat berbicara di Downing Street, May dengan tegas menolak pertanggungjawaban atas kekacauan Brexit. Dia malah menyalahkan anggota parlemen yang menolak draf miliknya.

May mengatakan publik Inggris mendesak agar anggota parlemen segera mengambil keputusan yang berarti. Politikus berusia 62 tahun itu mengungkapkan bahwa warga Inggris sudah lelah dengan pertikaian politik yang terjadi.