Puluhan warga Gaza tewas akibat serangan udara Israel

Israel mengatakan, telah menjatuhkan 6.000 bom dalam enam hari di wilayah yang terkepung, salah satu daerah terpadat di dunia.

Para pria berdiri di atas puing-puing sebuah rumah yang menjadi sasaran serangan udara Israel di kamp pengungsi Shati. Abedelhakim Abu Riash/Al Jazeera

Pengeboman besar besaran terhadap Jalur Gaza dari pesawat perang Israel terus berlanjut selama enam hari terakhir. Hal itu meratakan lingkungan dan menargetkan rumah-rumah dengan penghuninya di dalamnya. Serangan udara pada Kamis (12/10) menargetkan dua rumah yang dimiliki oleh keluarga al-Masri dan al-Hasani di kamp pengungsi Shati (Pantai) di Kota Gaza, sepanjang pantai Mediterania.

Israel mengatakan, telah menjatuhkan 6.000 bom dalam enam hari di wilayah yang terkepung, salah satu daerah terpadat di dunia. Shati adalah kamp pengungsi terbesar ketiga di antara delapan di Jalur Gaza, dan juga salah satu yang paling ramai, dengan lebih dari 90.000 orang tinggal di area kurang dari setengah kilometer persegi.

Serangan udara Kamis di kamp ini menewaskan 13 orang dari dua keluarga.

"Delapan anggota keluarga saya telah tewas sejauh ini," kata Saad al-Masri kepada Al Jazeera. "Saudara saya, Abu Mohammed, kehilangan dua anak laki-laki, Yaser dan Ramadan, serta putri-putri mereka Abeer, Firyal, dan Aya."

Pria berusia 50 tahun itu mengatakan, lebih banyak jenazah mungkin terperangkap di bawah puing-puing, tetapi tidak ada mesin untuk mengevakuasinya. Rumah sakit utama di Kota Gaza telah kehabisan ruang jenazah dan jenazah-jenazah dalam kantong putih tergeletak di lantai.