Vietnam akan terima 30 juta dosis vaksin AstraZeneca

Pemerintah juga sedang berdiskusi dengan beberapa produsen vaksin termasuk Pfizer-BioNTech, Sputnik V milik Rusia, dan Sinovac dari China.

Seorang wanita memakai masker saat berjalan di sebuah desa di Provinsi Vinh Phuc, Vietnam, Rabu (12/2). Foto Antara/REUTERS/Kham

Vietnam mengumumkan akan menerima setidaknya 30 juta dosis vaksin Covid-19 yang dikembangkan oleh AstraZeneca dengan Oxford University tahun ini, pada Senin (4/1).

Berbicara pada konferensi pers di Ibu Kota Hanoi, Wakil Menteri Kesehatan, Truong Quoc Cuong mengatakan, vaksin akan dikirim secara bertahap selama empat kuartal 2021.

Suntikan vaksin AstraZeneca membutuhkan dua dosis dan akan diberikan dengan jeda empat minggu, yang berarti vaksin tersebut akan diberikan kepada 15 juta orang di negara berpenduduk lebih dari 95 juta itu.

Cuong menambahkan, pemerintah juga sedang berdiskusi dengan beberapa produsen vaksin termasuk Pfizer-BioNTech, Sputnik V milik Rusia, dan Sinovac dari China.

Gamaleya Research Institute of Epidemiology and Microbiology, yang memproduksi vaksin Sputnik V dari Rusia, juga telah menunjukkan minat untuk mengembangkan vaksin di Vietnam di bawah perjanjian transfer teknologi dengan perusahaan di bawah manajemen kemenkes.