Sosial dan Gaya Hidup

Apakah Atlantis hanya teori konspirasi Plato?

Sejumlah peneliti mengasumsikan reruntuhan Atlantis ada di dasar Laut Jawa.

Selasa, 05 Agustus 2025 11:00

Lebih dari 2.300 tahun setelah kematian filsuf Yunani Plato, kisah tentang Atlantis—sebuah peradaban maju yang hilang ditelan lautan—masih terus memikat imajinasi banyak orang. 

Atlantis disebutkan dalam dua dialog terkenal Plato, Timaeus dan Critias, Atlantis digambarkan sebagai negeri pulau yang damai, sangat makmur, dan dilindungi oleh dewa laut, Poseidon. Namun meski populer, sebagian besar sejarawan dan ilmuwan sepakat: Atlantis kemungkinan besar tidak pernah ada.

Lantas, kenapa kisah ini masih hidup dan terus diceritakan?

“Ini kisah yang memikat imajinasi,” kata James Romm, profesor kajian klasik di Bard College, New York, seperti dikutip dari National Geographic. “Ini mitos besar. Ada banyak elemen yang bikin orang ingin percaya atau membayangkannya.”

Plato menuliskan kisah Atlantis sekitar tahun 360 SM. Dalam ceritanya, pendiri Atlantis adalah makhluk setengah dewa, setengah manusia. Mereka membangun peradaban utopis dengan kekuatan maritim yang besar.

Christian D Simbolon Reporter
Christian D Simbolon Editor

Tag Terkait

Berita Terkait