Belum ada vaksin, jemaah haji Indonesia diminta waspadai MERS-CoV

Cara penularan MERS-CoV melalui kontak langsung dengan penderita MERS-CoV melalui percikan dahak atau droplet saat pasien bersin. 

Ilustrasi. Pixabay.

Jemaah haji Indonesia perlu mewaspadai penularan Middle East Respiratory Syndrome Corona Virus (MERS-CoV). Sampai saat ini belum ada vaksin spesifik untuk mencegah infeksi MERS-CoV. Perilaku hidup bersih dan sehat efektif mencegah penularan.

Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan Kunta Wibawa Dasa Nugraha menerangkan, MERS-CoV sampai saat ini belum menjadi kegawatdaruratan kesehatan. Namun, jemaah haji Indonesia perlu mewaspadai penularannya. 

Caranya, kata dia, jemaah perlu rajin mencuci tangan memakai sabun dan air mengalir atau dengan disinfektan. Selain itu penting juga memakai masker saat beraktifitas, terutama di kerumunan, serta menutup hidung dan mulut bila bersin dan batuk.

Cara ini mirip dengan pencegahan pada Covid-19. Cara penularan MERS-CoV melalui kontak langsung dengan penderita MERS-CoV melalui percikan dahak atau droplet saat pasien bersin. 

"Kami berharap para jemaah haji terus menerapkan protokol kesehatan, menjaga kondisi tubuh dengan istirahat yang cukup dan mengonsumsi makanan yang bergizi. Jika tubuh sehat, maka ibadah haji pun lancar," ungkap Kunta, Kamis (11/5).