Sosial dan Gaya Hidup

Bermain video game dan gejala ADHD pada anak-anak

Studi di Kanada menemukan bahwa anak-anak dengan ADHD memiliki risiko lebih tinggi mengalami kecanduan gim video dibandingkan anak tanpa ADHD.

Senin, 20 Oktober 2025 11:16

Di era ketika layar menjadi bagian dari keseharian anak-anak, kekhawatiran orang tua kian seragam: apakah dunia digital sedang mencuri kemampuan fokus generasi baru? Sejumlah riset menunjukkan ada keterkaitan antara aktivitas bermain game dengan attention deficit hyperactivity disorder (ADHD).

Terlalu sering bermain game pada anak-anak bisa memicu gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas. Begitu pula sebaliknya, anak-anak yang mengidap ADHD cenderung jadi gamer lantaran karena dunia digital lebih mudah ditangkap oleh otak mereka.

Riset terbaru yang dilakoni Laura Masi dan tim peneliti dari Kanada menemukan korelasi yang mengkhawatirkan antara anak dengan ADHD dan video game. Riset itu sudah dipublikasikan di Jurnal Research Gate, beberapa pekan lalu. 

Dalam penelitiannya, Masi cs melibatkan anak-anak berusia 4 hingga 12 tahun — guna menelusuri pola penggunaan gim, durasi bermain, tingkat kecanduan, serta pengaruh usia dan jenis kelamin. Total 280 anak berpartisipasi dalam riset tersebut. 

Para partisipan dibagi dalam tiga kelompok berbeda. Pertama, kelompok ADHD. Kedua, kelompok kontrol klinis atau anak dengan kondisi psikiatris lain. Terakhir, kelompok kontrol komunitas atau anak tanpa diagnosis klinis. 

Christian D Simbolon Reporter
Christian D Simbolon Editor

Tag Terkait

Berita Terkait