Sosial dan Gaya Hidup

Bingung pilih suplemen? Ini penjelasan sederhana yang perlu diketahui

Suplemen, secara sederhana, adalah produk tambahan untuk melengkapi makanan sehari-hari.

Kamis, 24 Juli 2025 17:00

Pernah merasa bingung saat berdiri di depan rak suplemen di apotek? Deretan botol warna-warni dengan klaim macam-macam—dari vitamin dan minyak ikan, sampai probiotik, melatonin, kunyit, bahkan yang katanya bisa membakar lemak tanpa mengurangi otot, mengatasi disfungsi ereksi, sampai meningkatkan daya ingat—semua berlomba menarik perhatian.

Belum lagi, media sosial dipenuhi testimoni yang bilang suplemen tertentu bisa "menghapus perut kortisol", "mengatur ulang hormon", atau bikin tubuh lebih tahan terhadap flu. Wajar kalau banyak orang jadi bingung dan bertanya-tanya: Mana yang benar-benar kita butuhkan?

Apa itu suplemen?
Suplemen, secara sederhana, adalah produk tambahan untuk melengkapi makanan sehari-hari. Tujuannya bukan menggantikan makanan, tapi membantu mencukupi zat-zat tertentu yang mungkin kurang kita dapat dari makanan harian.

Tapi jangan kira semua suplemen dikontrol ketat seperti obat. Di Amerika Serikat misalnya, suplemen tidak diperiksa seketat obat sebelum dijual ke pasaran. Badan pengawas obat di sana, FDA (setara dengan BPOM di Indonesia), hanya memperlakukan suplemen seperti makanan, bukan obat.

Hal ini karena adanya undang-undang tahun 1994 bernama DSHEA (Dietary Supplement Health and Education Act). Undang-undang ini membebaskan suplemen dari keharusan melewati uji klinis seperti obat. Artinya, selama tidak terbukti berbahaya, produk bisa langsung dijual tanpa perlu bukti ilmiah kuat soal khasiatnya.

Fitra Iskandar Reporter
Fitra Iskandar Editor

Tag Terkait

Berita Terkait