Komet C/2025 A6 (Lemmon) akan melintas paling dekat dengan Bumi pada 21 Oktober 2025, pertama kalinya dalam seribu tahun.
Berabad-abad setelah terbentuknya tata surya, Bumi kembali mendapat kesempatan langka menyaksikan salah satu peninggalan purba angkasa: Komet C/2025 A6 (Lemmon). Pada 21 Oktober 2025, komet ini akan melintas paling dekat dengan Bumi—kunjungan pertamanya dalam lebih dari seribu tahun.
“Komet memang hal biasa di langit, tapi Komet Lemmon jelas jadi yang terbaik untuk disaksikan dari Bumi tahun ini,” ujar Rhonda Stroud, Direktur Center for Meteorite Studies di Arizona State University, seperti dikutip dari National Geographic, Sabtu (18/10).
Dari mana asalnya? Stroud menjelaskan ruang angkasa tak benar-benar kosong. Di antara planet, bintang, dan bahkan galaksi, tersebar debu dan partikel es—sisa pembentukan tata surya sekitar 4,6 miliar tahun lalu.
Setelah Matahari menyala, sisa gas dan debu itu mulai menggumpal. Di bagian luar yang dingin, lahirlah komet—gumpalan es dan batu yang membeku di tepian tata surya, di wilayah yang kini kita kenal sebagai Sabuk Kuiper dan Awan Oort.
“Komet adalah kapsul waktu—penyimpan bahan mentah asli pembentuk tata surya,” jelas Stroud. “Kondisinya yang membeku membuat es dan debu di dalamnya hampir tak berubah selama miliaran tahun.”