Sosial dan Gaya Hidup

Ketika ruangan biasa tiba-tiba terasa berhantu...

Sensasi ruang “berhantu” lazimnya muncul ketika otak salah membaca lingkungan. Cahaya, suara, dan bentuk arsitektur bisa memicu disorientasi dan rasa tak nyaman—membuat tempat biasa terasa tak wajar.

Kamis, 30 Oktober 2025 15:00

Kita sering menganggap rumah dan hotel sebagai ruang aman yang isinya bisa ditebak. Tetapi, ada kalanya jantung kita berdebar saat menyusuri lorong-lorong panjang di hotel atau menemui ruangan kosong di sebuah rumah. Tiba-tiba, kita merasa angker. 

Para ilmuwan menyimpulkan sensasi semacam itu bukan takhayul. Itu cara otak kita keliru membaca lingkungan. Melalui dinding, cahaya, dan gema suara, arsitektur bisa memperdaya pancaindra—membuat tempat yang mestinya akrab terasa ganjil dan tidak bersahabat.

Dinding, sudut, dan penanda visual lazimnya menjadi titik orientasi bagi otak kita. Begitu melangkah ke tempat baru, orang-orang akan mendapati udara yang berubah dan pergeseran kerapatan cahaya. Saat itu, tubuh seolah "menahan napas". 

“Otak hampir seketika mulai membangun peta internal ruang itu... memberikan informasi tentang struktur dan tata letaknya," ujar Lisa Giocomo, profesor neurobiologi di Stanford University School of Medicine, seperti dikutip dari National Geographic, Kamis (30/10). 

Setelah peta itu terbentuk, otak menimpanya dengan makna—hasil dari memori dan pengalaman. Saat mengenali bangunan sebagai restoran, misalnya, otak langsung memunculkan ekspektasi: di mana tempat memesan makanan, di mana tempat duduk. 

Christian D Simbolon Reporter
Christian D Simbolon Editor

Tag Terkait

Berita Terkait