Sosial dan Gaya Hidup

Ketika Malaysia menghadapi perdebatan tentang arti "keluarga"

Dikatakan, konsep keluarga kini tidak lagi bisa hanya dilihat dari ikatan pernikahan atau hubungan darah semata.

Rabu, 30 Juli 2025 08:31

Ketika Malaysia menghadapi tantangan menurunnya angka kelahiran dan berupaya mendorong pertumbuhan populasi, perdebatan tentang arti “keluarga” pun mencuat. Para pakar menyerukan agar masyarakat dan pembuat kebijakan mulai membuka cara pandang terhadap bentuk dan struktur keluarga modern.

Vilashini Somiah, dosen antropologi dari Universiti Malaya, mengatakan bahwa konsep keluarga kini tidak lagi bisa hanya dilihat dari ikatan pernikahan atau hubungan darah semata.

“Bagi banyak anak muda Malaysia saat ini, keluarga bukan hanya sesuatu yang diwariskan sejak lahir, tapi bisa dibangun dari hubungan yang mereka pilih dan maknai sendiri,” ujarnya dalam sebuah forum yang digelar bertepatan dengan Hari Populasi Sedunia.

Munculnya Konsep "Keluarga Pilihan"
Fenomena “keluarga pilihan” kian nyata di kalangan generasi muda: sekelompok sahabat yang tinggal bersama dan saling mendukung, saudara kandung yang tumbuh erat tanpa membentuk keluarga sendiri, atau individu yang memilih hidup tanpa menikah namun tetap berperan dalam komunitas sosial yang kuat.

“Misalnya, seorang wanita muda yang hidup bersama sahabat-sahabatnya, atau seorang pria yang merawat keponakan layaknya anak kandungnya. Mereka tetap menjalani nilai-nilai kekeluargaan meskipun di luar kerangka tradisional,” kata Vilashini.

Fitra Iskandar Reporter
Fitra Iskandar Editor

Tag Terkait

Berita Terkait