Kepala eksekutif grup Pos Malaysia Berhad, Charles Brewer, menjadi sasaran kemarahan netizen Negeri Jiran itu. Pasalnya, ia terkesan arogan ketika menanggapi pertanyaan salah satu tukang posnya di sosial media.
Tukang pos yang dimaksud mengunggah foto dirinya mengenakan seragamnya yang robek di media sosial, dan menanyakan kapan mereka akan mendapatkan seragam pengganti. Ia menambahkan bahwa pelanggan juga mempertanyakan hal hal itu kepadanya.
Brewer yang asal Inggris itu, dalam tanggapannya, mengatakan bahwa tukang pos itu seharusnya "beruntung" karena mendapatkan seragam.
“Harusnya kamu bersyukur karena kamu tidak bekerja untuk salah satu jasa ekspedisi asing yang tidak menyediakan seragam sama sekali,” jawabnya.
Banyak yang mengatakan bahwa tanggapan itu tidak pantas bagi seorang pemimpin.
Setelah komentar Brewer memantik protes keras di media sosial, Pos Malaysia pun segera meminta maaf.
“Kami mengakui adanya unggahan media sosial baru-baru ini yang merujuk pada masalah internal pada tanggal 19 Maret yang melibatkan seragam yang rusak."
“Tindakan segera diambil untuk melibatkan langsung karyawan yang bersangkutan dan masalah tersebut telah diselesaikan sepenuhnya."
"Brewer telah menyampaikan permintaan maafnya kepada staf yang terlibat dan menyampaikan permintaan maafnya kepada siapa pun yang mungkin terpengaruh atau tersinggung oleh komentarnya."
“Ia mengakui bahwa ia seharusnya menanggapi dengan empati yang lebih besar dan berkomitmen untuk terus membina lingkungan yang saling menghormati dan mendukung bagi semua Pos Wira,” demikian bunyi unggahan tersebut pada tanggal 19 April.
Pos Malaysia menambahkan bahwa mereka akan meningkatkan proses internalnya untuk memastikan bahwa seragam diganti dengan cara yang lebih tepat waktu dan efisien guna mendukung “Pos Wira” yang melayani masyarakat.(asiaone)