Sosial dan Gaya Hidup

Memahami rabun jauh dan keparahannya

Secara umum, rabun jauh terbagi menjadi dua jenis: miopia rendah dan miopia tinggi.

Rabu, 27 Agustus 2025 13:19

Rabun jauh, atau yang dikenal juga sebagai miopia, adalah kondisi ketika seseorang dapat melihat objek dekat dengan jelas, tetapi objek yang jauh tampak kabur. Kondisi ini sering diturunkan dalam keluarga. Jadi, jika orang tua atau kakek-nenek mengalami miopia, kemungkinan besar anak juga akan mengalaminya.

Saat ini, kasus miopia semakin meningkat dan menjadi salah satu masalah penglihatan paling umum di dunia. Meski begitu, kebanyakan orang bisa mengatasinya dengan kacamata, lensa kontak, atau operasi korektif seperti laser-assisted in situ keratomileusis (LASIK).

Yang perlu dipahami, miopia tidak selalu sama pada setiap orang. Sama seperti kondisi kesehatan lainnya, rabun jauh berada pada spektrum yang luas—ada yang ringan sehingga hanya sedikit mengganggu, hingga yang parah sampai bisa masuk kategori buta secara hukum.

Secara umum, rabun jauh terbagi menjadi dua jenis: miopia rendah dan miopia tinggi. Dikutip dari Healthline, miopia rendah dianggap sebagai rabun jauh ringan. Kondisi ini berarti seseorang membutuhkan kurang dari 3 dioptri untuk membantu memfokuskan penglihatan. Pada tingkat ini, kacamata biasanya hanya dibutuhkan untuk aktivitas tertentu, misalnya saat mengemudi atau melihat objek dari jarak jauh.

Miopia tinggi terbagi lagi menjadi dua kategori, yakni miopia sedang yang membutuhkan 3 hingga 6 dioptri untuk memperbaiki penglihatan, serta miopia berat (parah) yang membutuhkan lebih dari 6 dioptri untuk koreksi. Berbeda dengan miopia rendah, seseorang dengan miopia sedang hingga berat biasanya harus menggunakan kacamata atau lensa kontak sepanjang hari, bukan hanya untuk aktivitas tertentu.

Fandy Hutari Reporter
Fandy Hutari Editor

Tag Terkait

Berita Terkait