Perempuan hidup lebih lama dari pria karena faktor evolusi: persaingan kawin, ukuran tubuh, dan perilaku berisiko membuat jantan cenderung mati lebih cepat.
Ada satu fakta yang terus berulang di seluruh dunia, dari Amerika sampai Asia, dari manusia sampai mamalia: pria mati lebih cepat daripada perempuan. Rata-rata, selisihnya mencapai 5,4 tahun.
Angka itu bukan sekadar statistik medis. Ia adalah cermin panjang dari cara hidup, cara berpikir, dan mungkin—cara berevolusi.
Di Amerika Serikat, misalnya, kesenjangan usia hidup antara pria dan perempuan mencapai 5,8 tahun. Sebuah riset pada 2024 menunjukkan, penyebab utama kematian dini pada pria datang dari hal-hal yang sangat manusiawi: cedera tak disengaja, diabetes, bunuh diri, pembunuhan, dan penyakit jantung.
Namun, penelitian terbaru mencoba melihatnya dari kacamata yang lebih jauh ke belakang: evolusi. Studi yang terbit di jurnal Science Advances pada 1 Oktober 2025 itu dipimpin oleh Johanna Staerk dan timnya.
Mereka mencoba menjawab satu pertanyaan sederhana tapi penting: apakah “kutukan umur pendek” ini hanya terjadi pada manusia, atau juga pada hewan lain?