Sosial dan Gaya Hidup

Organoid kelelawar buka jalan bagi kewaspadaan hadapi pandemi

Organoid adalah versi miniatur sederhana dari sebuah organ, yang diproduksi di laboratorium.

Minggu, 18 Mei 2025 06:19

Kelelawar adalah hewan yang telah diidentifikasi sebagai inang bagi varian virus menular dan mematikan, seperti severe acute respiratory syndrome (SARS), middle east respiratory syndrome (MERS), termasuk Covid-19.

Kelelawar hidup tiga hingga 10 kali lebih lama dari mamalia lainnya dengan berat yang sama. Mereka juga hidup di gua-gua yang berdekatan dalam jumlah puluhan ribu. Gua-gua tempat tinggal kelelawar berfungsi sebagai ruang kultur yang optimal bagi perkembangan virus. Ada 137 spesies virus yang ditemukan pada kelelawar, dengan 61 di antaranya diketahui dapat menginfeksi manusia. Masalahnya, kelelawar liar sulit ditangkap, sehingga membuat eksperimen menjadi sulit.

“Karena kita tidak dapat menggunakan kelelawar yang terbang untuk setiap eksperimen, diperlukan sistem untuk mereplikasi organ kelelawar di laboratorium,” ujar Direktur Pusat Rekayasa Genom Institute for Basic Science (IBS) yang juga penulis studi, Koo Bon-Kyoung dalam Chosun Biz.

Meski demikian, dipimpin beberapa ilmuwan dari IBS dan sejumlah peneliti lainnya di Korea Selatan, terobosan baru diciptakan. Mereka membuat teknologi organoid. Organoid adalah “organ mini” yang dibuat dengan membudidayakan sel induk yang dapat tumbuh menjadi semua sel makhluk hidup dalam struktur yang mirip dengan organ asli. Sebelumnya, para peneliti telah membudidayakan sel manusia atau hewan di laboratorium untuk menumbuhkan patogen atau menguji obat.

Organ mini terlengkap di dunia ini dibuat dari lima spesies kelelawar yang banyak ditemukan di Asia dan Eropa, serta mewakili empat organ yang berbeda, seperti saluran napas, paru-paru, ginjal, dan usus halus.

Fandy Hutari Reporter
Fandy Hutari Editor

Tag Terkait

Berita Terkait