Kenali pola-pola komunikasi yang diam-diam merusak hubungan. Dari menyentuh titik lemah, mengolok kesukaan pasangan, hingga menghitung jasa dan menahan pujian — pola-pola ini jadi sinyal ketidakbahagiaan dalam hubungan.
Kalau pasangan sedang tidak bahagia, jarang sekali mereka menyampaikan keluhannya secara terang-terangan. Alih-alih berkata “Aku lagi nggak senang” saat bertengkar, mereka justru jadi lebih sinis, menyabotase pasangan, atau sengaja memancing emosi negatif.
Psikolog sekaligus penulis buku The Anxiety Toolkit, Alice Boyes mengatakan ada banyak pola komunikasi yang secara diam-diam mengindikasikan pasangan kita sedang tak bahagia. Pesan yang ingin disampaikan: "Kalau aku nggak bahagia, kamu juga harus merasakannya.”
Kalau satu-dua perilaku muncul, mungkin hanya tanda adanya keluhan spesifik. Tapi, bila banyak tanda ini hadir sekaligus, biasanya itu sinyal jelas ketidakbahagiaan. Meski perasaan kesal, marah, atau jengkel terasa “beralasan”, bukan berarti kita punya kebebasan untuk bersikap merusak.
Menyentuh titik sensitif pasangan
Orang yang sedang tak bahagia kerap sengaja mengusik titik sensitif pasangannya: membandingkan dengan saudara kandung secara negatif, atau memicu kecemasan soal citra tubuh.