Sosial dan Gaya Hidup

Kenapa kita suka rasa takut? Sains di balik kecanduan film horor

Fenomena kecintaan manusia pada film horor ternyata punya penjelasan ilmiah. Peneliti menemukan bahwa rasa takut yang muncul saat menonton horor dapat membantu otak beradaptasi dengan ketidakpastian, melatih ketenangan, dan bahkan mengurangi kecemasan di kehidupan nyata.

Senin, 27 Oktober 2025 11:02

Ada paradoks dalam hubungan manusia dengan rasa takut. Kita menghindarinya, tapi juga mencarinya. Kita menjerit ketika dikejutkan, namun diam-diam menunggu sensasi itu datang lagi. Entah dalam kisah hantu, film slasher, atau game bertema zombie, ketakutan seolah menjadi ruang hiburan yang paling personal. 

Padahal, secara naluriah, rasa takut adalah alarm kuno yang diciptakan untuk melindungi kita dari bahaya. Rasa takut muncul agar kita menjauh dari ancaman, bukan mendekatinya. Anehnya, film bergenre horor kerap laris manis di bioskop. 

“Paradoks horor adalah teka-teki tua. Kita diciptakan untuk menghindari bahaya, tapi justru merasa tertarik untuk mengalaminya," kata Mark Miller, peneliti di Monash University dan University of Toronto, seperti dikutip dari BBC Future, Senin (27/10). 

Pertanyaan itulah yang sejak lama mengusik para filsuf dan psikolog. Dari Aristoteles hingga peneliti modern, semua mencoba memahami paradoks ini—mengapa manusia merasa tertarik pada hal-hal yang sejatinya mengerikan? 

Dan kini, setelah puluhan tahun menjadi misteri, para ilmuwan mulai menemukan jawabannya. Bukti-bukti baru menunjukkan bahwa di balik teriakan dan kengerian, kisah horor ternyata memberi ruang bagi otak untuk berlatih menghadapi ketidakpastian. 

Christian D Simbolon Reporter
Christian D Simbolon Editor

Tag Terkait

Berita Terkait