Tenaga kesehatan pasien Covid-19 rawan depresi

Efek psikososial yang ditimbulkan akibat pandemi dalam jangka panjang, ialah cemas dan depresi.

Ilustrasi. Foto Pixabay.

Mereka yang setiap hari bertemu langsung menghadapi virus, sangat rentan terkena kecemasan hingga depresi. Tak hanya fisik, aspek psikososial juga ikut terkena dampaknya.

Koordinator Program Psikologi Sub Bidang Medis, Bidang Koordinasi Relawan STPC-19/Pakar Pendampingan dan Dukungan Psikososial Kebencanaan Endang Mariani mengatakan, data penelitian di berbagai negara menyebutkan, efek psikososial yang ditimbulkan akibat pandemi dalam jangka panjang, ialah cemas dan depresi.

"Siapa yang mengalami hal tersebut? Kebanyakan dari usia muda hingga dewasa. Pekerja yang mudah terkena hal tersebut, di antaranya perawat atau tenaga kesehatan, disusul dengan dokter,“ papar dia, dalam webinar Rabu (17/2).

Sementara Secretary General-Asian Federation of Psychiatric Asociations Nova Riyanti Yusuf mengatakan, banyak penyintas yang mengalami Post-Traumatic Stress Disorder (PTSD). Banyaknya kasus gangguan kesehatan mental yang muncul akibat pandemi ini, membuat pendampingan personal dan intensif penting dilakukan, agar dapat mengetahui secara spesifik apa saja hal yang dialami.

Dia menyebutkan, salah satu pendampingan psikologi ada di Wisma Atlet. Mereka memberikan voice note di setiap pagi untuk memberikan afirmasi positif kepada penyintas. Ada pula komunitas di sana yang saling mendukung satu sama lain.