Tumpul sanksi di tengah kerusuhan berulang antarsuporter sepak bola

Kerusuhan antarsuporter sepak bola terus berulang. Apa yang salah?

Fan Arema menggotong seorang penonton saat tragedi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu (1/10/2022)./Foto Antara/Bowo Sucipto

Laga PSIS vs PSS dalam lanjutan kompetisi sepak bola Liga 1 di Stadion Jatidiri, Semarang pada Minggu (3/12), terpaksa dihentikan sebelum masa tambahan waktu babak kedua selesai. Perkaranya, ada aksi saling lempar antarsuporter kedua klub di tribun penonton.

Penonton saling ejek, dan situasi tak bisa dikendalikan. Dalam pertandingan yang berakhir dengan skor 1-0 untuk kemenangan PSIS itu, penonton pun merangsek ke lapangan.

Sebelumnya, kerusuhan antarsuporter dan aparat keamanan juga terjadi di luar Stadion Indomilk Arena, Tangerang, Minggu (26/11), saat pertandingan Dewa United vs Persib. Dalam laga yang dimenangkan Persib 1-5 itu, sebenarnya berstatus tanpa penonton.

Bukan cuma di Liga 1, pertandingan Liga 2 pun diwarnai kerusuhan antarpendukung klub. Misalnya, yang paling mengemuka, kericuhan antarsuporter setelah pertandingan Gresik United vs Deltras di Stadion Gelora Joko Samudro, Gresik pada Minggu (19/11) yang berakhir dengan skor 1-2.

Memutus rantai kerusuhan sepak bola