Terpuruknya loper dan pengecer koran

Sebelum sampai ke tangan pembaca, koran harus melewati beberapa proses: penerbit, agen, semiagen, pengecer, pembaca.

Media daring membuat mata rantai pers cetak, seperti agen, loper, dan pengecer koran penghasilannya ikut menipis. Alinea.id/Oky Diaz.

Sebelum sampai ke tangan pembaca, koran harus melewati beberapa proses: penerbit, agen, semiagen, pengecer, pembaca. Dari rangkaian mata rantai itu, tentu saja pengecer dan loper koran sangat berperan besar sampainya sebuah media cetak ke tangan pembaca.

Menurut sejumlah informasi, anak berusia 10 tahun bernama Barney Flaherty merupakan orang yang berprofesi sebagai loper koran pertama. Bruce J. Evensen di dalam bukunya Journalism and the American Experience menulis, pada 1833 Barney menjajakan koran New York Sun di New York, Amerika Serikat.

Di Indonesia, keberadaan loper koran tak terdeteksi secara pasti sejak kapan mulai eksis. Akan tetapi, pada 1920-an profesi pengantar koran dari rumah ke rumah sudah ada.

Hal ini terungkap dari tulisan tokoh pers bernama RH Iskandar Suleiman berjudul “Dari Asuhan Nenek sampai Berdiri Sendiri”, terbit di Prisma edisi Oktober 1979.