Sekretaris Kepolisian Kerajaan Malaysia (RMP) Datuk Noorsiah Mohd Saaduddin mengatakan pihaknya memandang tuduhan itu dengan serius.
Markas Besar Kepolisian Kerajaan Malaysia di Bukit Aman menolak laporan yang mengaitkan polisi Malaysia dengan akun media sosial palsu seperti yang ditegaskan oleh Meta, perusahaan induk di balik Facebook dan Instagram.
Sekretaris Kepolisian Kerajaan Malaysia (RMP) Datuk Noorsiah Mohd Saaduddin mengatakan pihaknya memandang tuduhan itu dengan serius.
"RMP membantah tuduhan itu dan sedang mengumpulkan informasi lebih lanjut tentang itu," tambahnya dalam pernyataan dua paragraf yang dikeluarkan, Kamis (25/8) malam.
Dalam laporan Quarterly Adversarial Threat yang dirilis kemarin, Meta mengatakan telah mengidentifikasi dan menghapus lebih dari 600 akun di semua platform jejaring sosialnya karena melanggar kebijakan terhadap "perilaku tidak autentik yang terkoordinasi", dengan sebagian besar dari mereka diduga menjadi bagian dari "troll farm" untuk merusak atau memanipulasi wacana publik menggunakan akun palsu.
Meta mengklaim jaringan akun palsu memposting meme dalam bahasa Melayu untuk mendukung koalisi pemerintah saat ini dan berusaha untuk melukis para pengkritiknya sebagai korup, selain mempromosikan polisi.