Kronologi sembilan orang "Tim BTN" minta rumah wartawan senior dikosongkan

Hal ini bermula dari adanya berita bahwa BTN telah membocorkan rahasia nasabah kepada "pihak ketiga" yakni PT Bangun Properti Nusantara.

Ilustrasi sengketa terkait properti. Foto Istimewa

Sembilan orang yang terdiri dari para petugas Bank Tabungan Negara (BTN), termasuk dua pimpinan PT. Bangun Properti Nusantara, mendatangi rumah wartawan senior Satrio Arismunandar pada Jumat malam (10/6/2022). Kedatangan ini terkait dengan upaya pengosongan rumah Satrio dengan alasan gagal melakukan pelunasan pinjaman.

Hal ini bermula dari adanya berita bahwa BTN telah membocorkan rahasia nasabah kepada "pihak ketiga" yakni PT Bangun Properti Nusantara. Data nasabah yang diduga dibocorkan yaitu milik Yuliandhini, istri Satrio yang melakukan pinjaman dari BTN dan mengalami kesulitan untuk melunasinya.

Tiga debt collector PT. Bangun Properti Nusantara mendatangi kediaman Satrio pada Minggu (5/6) dan memaksa untuk menyerahkan kunci serta mengosongkan rumah, dengan alasan gagal melunasi pinjaman. Namun, Satrio menolak tindakan yang dianggap intimidatif tersebut. Pihaknya kemudian memberi kuasa pada pengacara Sugeng Teguh Santoso untuk mewakili dalam berurusan dengan BTN.

Sugeng menilai kedatangan petugas BTN dan PT Bangun Properti Nusantara merupakan tindakan intimidasi. Sugeng mengatakan, pihaknya akan mengambil langkah hukum melaporkan tindak pelanggaran yang terjadi.

"Kedatangan 9 orang petugas BTN dan dibonceng oleh PT Bangun Properti Nusantara pada malam hari adalah tindakan intimidasi, serta menegaskan bahwa BTN menyetujui tindakan melawan hukum orang-orang PT Bangun Properti Nusantara yang bergaya preman tersebut," kata Sugeng dalam keterangan tertulis, Sabtu (11/6).