Ancaman teror bayangi pemberantasan korupsi

Ancaman dan teror masih menggentayangi para aktor pemberantasan korupsi di negeri ini.

Ancaman dan teror masih menggentayangi para aktor pemberantasan korupsi di negeri ini. / Antara Foto

Ancaman dan teror masih menggentayangi para aktor pemberantasan korupsi di negeri ini. Panitia seleksi (Pansel) calon pimpinan (Capim) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) jilid V dinilai perlu memberikan perhatian khusus dalam menjaring peserta yang memiliki integritas untuk mengupayakan perlindungan dari segala ancaman teror tersebut.

Juru Bicara KPK Febri Diansyah menilai, materi perlindungan terhadap pegawai KPK dan seluruh elemen masyarakat yang mendukung pemberantasan korupsi perlu menjadi bahan penilaian untuk menjaring capim KPK jilid V.

"Saya kira penting ya kalau proses seleksi ini salah satu poin yang dibawa adalah concern dari calon pimpinan terhadap keselamatan. Jadi bukan hanya soal Novel (Baswedan) ya, ini soal yang lebih luas," kata Febri, di gedung ACLC KPK, Jakarta Selatan, Senin (29/7).

Febri menilai, tidak akan mungkin pemberantasan korupsi berhasil dilakukan jika petugas komisi antirasuah itu tidak dilindungi. Menurutnya, perlindungan seluruh elemen anti korupsi merupakan salah satu poin untuk melakukan pemberantasan korupsi.

Dikatakan Febri, penguatan upaya hukum dapat menjadi solusi dalam memberikan perlindungan terhadap selurih pelaku pemberantasan korupsi.