Liga Indonesia kembali bergulir, APPI minta klub terima pertandingan tanpa penonton

Kesehatan hal utama yang tidak bisa ditawar dalam setiap pertandingan.

Timnas Indonesia pertama kali bertemu timnas Malaysia pada 1957 di Merdeka Tournament. Alinea.id/Dwi Setiawan.

Klub sepak bola diminta memahami jika pertandingan Liga 1 dan Liga 2 diselenggarakan tanpa penonton. General Manajer Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI), Ponaryo Astaman menilai, kesehatan merupakan hal utama yang tidak bisa ditawar dalam setiap pertandingan.

"Jadi, pertimbangan utama dari kelanjutan liga ini, biar bagaimana pun, tetap adalah kesehatan dan keselamatan. Kalau memang harus dilakukan tanpa penonton sekalipun, itu keputusan yang harus diambil" ujar Ponaryo, di Graha BNPB, Jakarta Timur, Minggu (21/6).

Mantan pemain Persija itu meminta, klub dapat beradaptasi dalam bergulirnya liga di tengah pandemi ini. "Memang, pati akan ada dampak secara bisnis dan ekonomi terhadap tim yang bertanding. Tetapi, memang itu syarat yang tak bisa ditawar," ujar dia.

Protokol kesehatan utama yang perlu diperhatikan pemain, yakni menjaga jarak. Ponaryo menyarankan, para pemain tidak saling bersentuhan dalam setiap laga, misalnya membantu pemain yang sedang terjatuh. "Dibiarkan saja, bukan tidak fair play atau enggak peduli terhadap teman atau lawan, tetapi memang itu yang harus dijalani. Kemudian, selebrasi tidak bisa berangkulan, tidak bisa berpelukan, tetap harus jaga jarak," papar Ponaryo.

"Memang banyak penyesuaian. Mau tidak mau harus saling mengingatkan mau itu lawan, mau itu kawan, sama-sama mengingatkan berangkulan pun, tidak dianjurkan untuk sekarang," tambahnya.