Begini tanggapan pakar soal pemukulan gegara kotoran anjing

Kasus pemukulan itu berawal dari anjing milik anak korban yang buang kotoran sembarangan di depan rumah JA

Ilustrasi. Pixabay

Psikolog forensik Reza Indragiri Amriel menyoroti kasus penganiayaan yang berujung meninggalnya seorang lansia berinisial AH (59) di Cengkareng, Jakarta Barat. Kasus pemukulan AH berawal dari persoalan kotoran anjing.

Reza dalam hal ini menyoroti kemungkinan pertanggungjawaban secara hukum pemilik anjing yang membuang kotoran sembarangan.

Reza mencontohkan hewan lumba-lumba dikenal punya dorongan altruistik. Mereka kerap menolong pihak lain yang hanyut di laut. Bonobo, sejenis primata, mengatasi konflik di kalangan mereka dengan bercinta. Selain itu, kucing juga rela menyabung nyawa demi melindungi rumah tuannya dari serangan ular kobra. Anjing pun demikian, dia serang intruder yang coba-coba mencuri properti tuannya.

"Hewan "rendah" seperti tikus juga punya tata krama. Saat disodorkan dua kotak-satu berisi coklat, satu berisi tikus yang sedang menderita-tikus akan mendahulukan berupaya menolong sejawatnya," kata Reza dalam keterangannya kepada Alinea.id, Minggu (1/8).

Beberapa potret itu menunjukkan bahwa satwa pun punya kemampuan memperagakan moralitas dalam berperilaku. Alhasil, tersedia alasan untuk menyimpulkan bahwa di kalangan fauna pun ternyata ada standar moral. Ada binatang yang bermoral, ada pula yang amoral.