Sebelum kena OTT, Bowo Sidik rajin kirim uang ke timses tiap bulan

Uang yang digelontorkan tiap bulan tersebut digunakan untuk membayar anggota tim sukses Bowo Sidik di tiga kota.

Terdakwa kasus dugaan suap distribusi pupuk Bowo Sidik Pangarso (kiri) berdiskusi dengan kuasa hukumnya pada sidang lanjutan di Pengadilan Tipikor, Jakarta. Antara Foto

Bowo Sidik Pangarso, terdakwa kasus suap kerja sama transportasi di bidang pelayaran antara PT Pupuk Indonesia Logistik (PILOG) dengan PT Humpuss Transportasi Kimia (HTK), disebut kerap mengirimkan uang kepada tim suksesnya yang berada di Jawa Tengah untuk kepentingan pemilihan umum atau Pemilu 2019.

Fakta tersebut terungkap usai Tenaga Ahli Bowo Sidik bernama Santoso membeberkannya saat bersaksi di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi atau Tipikor Jakarta pusat pada Senin, (23/9). Menurut Santoso, uang tersebut digunakan untuk biaya operasional tim sukses Bowo Sidik dalam pencalonannya sebagai anggota legislatif Daerah Pemilihan Jawa Tengah II.

"Kalau untuk yang operasional itu sebulan Rp15 sampai Rp20 juta. Pengiriman uang ini sudah berlangsung sekitar delapan bulanan. Terakhir, sebulan sebelum OTT,” kata Santoso di Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat pada Senin, (23/9).

Menurut Santoso, uang yang digelontorkan tiap bulan tersebut digunakan untuk membayar anggota tim sukses Bowo Sidik di tiga kota yakni Demak, Jepara, dan Kudus. Dia mengaku, uang tersebut diberikan oleh Bowo Sidik melalui orang kepercayaannya, Indung. “Saya mintanya ke Bu Indung. Tetapi atas perintah Pak Bowo,” ucapnya.

Saat disinggung terkait ratusan ribu amplop berisi uang serangan fajar yang ditaruh dalam puluhan dus, Santoso mengaku tidak pernah menerimanya sama sekali. "Enggak pernah,” kata Santoso.