"Kalau ditakdirkan mati, kita enggak bisa menolak..."

Riset mengindikasikan kalangan lansia rentan mengalami stres dan depresi sepanjang pandemi Covid-19

Ilustrasi warga lanjut usia. /Foto Pixabay

Ketakutan akan kematian umumnya melanda warga lanjut usia (lansia) saat pandemi Covid-19 merebak. Sebagaimana diungkap berbagai studi, SARS-Cov-2 bisa sangat mematikan bagi warga lansia. Apalagi, jika pasien lansia itu punya penyakit penyerta. 

Namun, itu tak berlaku bagi Sumardi, 67 tahun. Pemilik toko kelontong di kawasan Kabasiran, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, itu mengaku lebih takut tak punya duit. Ketimbang soal Covid-19, ia lebih sering gamang karena pendapatannya yang terus turun. 

“Biasa pendapatan kotor Rp800 ribu sampai Rp900 ribu sehari. Bersihnya, bisa dapet Rp100 ribu sampai Rp120 ribu. Sekarang, enggak nyampe segitu," ucap Sumardi saat berbincang Alinea.id di toko kelontongnya, Sabtu (3/12).

Dari informasi di televisi, Sumardi paham warga lansia sepertinya termasuk yang rentan tertular Covid-19. Sudah sekitar 25 tahun, ia juga mengidap asam urat. Jika penyakit itu sedang kambuh, Sumardi mengaku ia bahkan sampai tidak bisa jalan.

Keganasan Covid-19 tak bikin Sumardi takut. Ia lebih khawatir harus diisolasi mandiri apabila dinyatakan positif Covid-19. Sumardi tak tahan kesepian. Ia mendengar pasien Covid-19 sama sekali tak boleh dikunjungi.